Kisah Dibalik Kota Perbatasan Kota ATAMBUA
Atambua adalah ibukota Kabupaten Belu di provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Atambua adalah kota terbesar kedua di Pulau Timor dalam hal ekonomi, jumlah penduduk, pemerintahan dan sebagainya. Sebagian besar masyarakatnya berbahasa Tetun dan Dawan L. Atambua adalah kota yang multi etnis dari suku Timor, Rote, Sabu, Flores, sebagian kecil suku Tionghoa dan pendatang dari Ambon, dan beberapa suku bangsa lainnya. Tetapi terlepas dari keragaman suku bangsa yang ada, penduduk Kota Atambua tetap rukun menjalani kehidupan sosial mereka.
Sejak bulan April 2016, kota ini sedang dipersiapkan menjadi Kota Layak Anak. Selain itu, pembangunan Ekonomi di wilayah Atambua cukup pesat dan mampu menandingi pertumbuhan ekonomi di Kota Kupang, karena proyek-proyek yang digelar Pemerintah Republik Indonesia di wilayah perbatasan yang membuat banyak masyarakat yang memutuskan pindah ke Atambua untuk mencari nafkah dan menghidupi keluarga. Di kota ini terdapat pula sebuah mall yang cukup besar, yakni Plaza Atambua, plaza/mall ini belum selesai, tetapi di lantai 1 bangunan ini sudah terdapat KFC.
Atambua
Ibu kota kabupaten | |
Peta lokasi Atambua |
|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Nusa Tenggara Timur |
Kabupaten | Belu |
Kecamatan | Kota Atambua, Atambua Barat, Atambua Selatan. |
Peresmian ibu kota | 20 Desember 1958 |
Area[1] | |
• Total | 56,18 km2 (2,169 sq mi) |
Populasi (2015)[2] | |
• Total | 76,052 |
• Kepadatan | 14/km2 (35/sq mi) |
Zona waktu | Waktu Indonesia Tengah |
Kode telepon | (0389) |
Sejarah
Nama "Atambua" berasal dari kata Ata yang artinya hamba dan Buan yang artinya suanggi. Jadi Atambua artinya tempatnya hamba-hamba suanggi yang konon di daerah ini dipergunakan oleh para raja sebagai tempat pembuangan para suanggi yang mengganggu masyarakat. Kemudian dalam perkembangannya kata Atabuan mengalami penyisipan fonem “M” . Hal ini dapat saja terjadi dengan tidak sengaja karena fonem “B” dan “M” masih memiliki titik artikulasi yang sama sehingga mampu mempertahankan kelancaran ucapan.Masa Pendudukan Belanda
- Pada tahun 1866-1911, Atapupu pernah jadi pusat Pemerintahan Hindia Belanda untuk kawasan Kota Atambua dan Kabupaten Belu, dimana sebelumnya Belanda menjalankan pemerintahan dari Kupang (ibu kota provinsi NTT sekarang).
- Selanjutnya pada tahun 1911-1916 Beredao, yang terletak di tapal batas dengan Timor Portugis (Timor Leste), telah menjadi Benteng Pertahanan Belanda.
- Dan pada pada tahun 1916-1942, berubahlah Pusat Pemerintahan Belanda dari Atapupu ke Kota Atambua setelah berhasil mengalahkan Raja Moruk Pasunan.
Masa Pendudukan Jepang
Pada tanggal 8 Maret 1942 komando angkatan perang Belanda di Indonesia menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Dengan demikian secara resmi Jepang menggantikan Belanda sebagai pemegang kekuasaan di Indonesia. Untuk Indonesia bagian timur termasuk wilayah Kota Atambua berada di bawah kekuasaan angkatan laut Jepang (Kaigun) yang berkedudukan di Makassar. Adapun dalam rangka menjalankan pemerintahan di daerah yang diduduki Kaigun menyusun pemerintahannya. Untuk wilayah Indonesia bagian timur dikepalai oleh Minseifu yang berkedudukan di Makassar. Di bawah Minseifu adalah Minseibu yang untuk daerah Nusa Tenggara Timur termasuk ke dalam Sjoo Sunda Shu (Sunda Kecil) yang berada di bawah pimpinan Minseifu Cokan yang berkedudukan di Singaraja.Disamping Minseibu Cokan terdapat dewan perwakilan rakat yang disebut Syoo Sunda Sukai Yin. Dewan ini juga berpusat di Singaraja. Diantaranya anggota dewan ini yang berasal dari Nusa Tenggara Timur adalah raja Amarasi H. A. Koroh dan I. H. Doko.
Untuk pemerintahan di daerah–daerah nampaknya tidak banyak mengalami perubahan, hanya istilah–istilahnya saja yang dirubah. Bekas wilayah afdeeling dirubah menjadi Ken dan di Nusa Tenggara Timur ada tiga Ken yakni Timor Ken, Flores Ken dan Sumba Ken. Ken ini masing–masing dikepalai oleh Ken Kan rikan. Sedang kan tiap Ken terdiri dari beberapa Bunken (sama dengan wilayah onder afdeeling) yang dikepalai Bunken Karikan. Di bawah wilayah Bunken adalah swapraja–swapraja yang dikepalai oleh raja–raja dan pemerintahan swapraja ke bawah sampai ke rakyat tidak mengalami perubahan.
Mengenai HUT Kota Atambua
Geografi
Atambua
terletak pada ketinggian 350 m dpl, dengan suhu berkisar antar 27-37 derajat
Celsius membuat daerah ini cukup hangat. Sekeliling kota Atambua dipagari
oleh perbukitan sehingga kota Atambua cukup terlindungi dari terjangan angin
yang keras, namun ini juga menyebabkan tidak banyak dataran yang rata di
seputar kota Atambua. Atambua adalah kota yang tidak rawan akan bencana Alam
misalnya banjir,
tsunami, tanah
longsor yang bisa menimbulkan kerusakan yang cukup parah, karena kota ini
terletak di antara pegunungan dan memiliki banyak lahan yang masih belum
tersentuh (hijau).
Kota Atambua
saat ini membentang sejauh kurang lebih 8,5 km dari Utara (Haliwen) ke
Selatan (Motabuik) dan sekitar 5 km dari Timur (Fatubenao) ke Barat
(Wekatimun). Luas Kota Atambua adalah 56.18 km², atau 56.180 Ha, terbagi
habis menjadi 3 kecamatan, dan 12 kelurahan. Tetap belum semua wilayah kota
Atambua dimanfaatkan karena kurangnya akses jalan ke wilayah tersebut, sehingga
hanya 2/3 wilayah yang dapat dimanfaatkan. Sisanya 1/3 belum tersentuh (lahan
hijau). Sedangkan untuk letak astronomis, Kota Atambua terletak pada Koordinat 09°
10’ LS 125° 00’ BT.
Penduduk
Atambua
adalah kota yang multi etnis dari suku Timor, Rote, Sabu, Flores, sebagian
kecil suku Tionghoa dan pendatang dari Ambon, dan beberapa suku bangsa lainnya.
Tetapi terlepas dari keragaman suku bangsa yang ada, penduduk Kota Atambua akan
menyebut diri mereka sebagai "Be' orang tardampar" atau "Anak-anak
tapaleuk".
Berdasarkan
data Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu tahun 2014, penduduk Kota Atambua
berjumlah 75.199 jiwa yang terdiri dari 37.244 laki-laki dan 37.955 perempuan[11],
bertambah hingga 76.052 jiwa dengan 37.311 jiwa laki-laki dan 38.002 jiwa
perempuan pada tahun 2015.
No.
|
Kecamatan
|
Jumlah Penduduk
2013 |
Jumlah Penduduk
2014 |
Jumlah Penduduk
2015 |
Pertambahan
Penduduk |
Persentase
Perubahan |
1
|
Kota
Atambua
|
28.857
|
28.726
|
29.081
|
+319
|
+1.011%
|
2
|
Atambua
Selatan
|
23.201
|
23.357
|
23.461
|
+104
|
+0.995%
|
3
|
Atambua
Barat
|
22.845
|
23.116
|
23.510
|
+394
|
+1.017%
|
Jumlah
|
74.903
|
75.199
|
76.052
|
742
|
+3.023%
|
Daftar Kecamatan
- Kota Atambua Barat (4 Kelurahan)
- Kota Atambua Tengah (4 Kelurahan)
- Kota Atambua Selatan (4 Kelurahan)
Transportasi
Darat
Dalam Kota
Rangkuman:
Transportasi Dalam Kota adalah sbb.:
Transportasi Dalam Kota adalah sbb.:
- Mikrolet (bemo)
- Ojek
- Bus Angkutan Kota
- Bus DAMRI / Dinas Pariwisata (untuk kebutuhan khusus)
Dalam kota
transportasi dilayani oleh angkutan umum berupa bemo (mikrolet) dengan
kapasitas penumpang 10 orang yang melayani empat rute/trayek melalui 2
terminal. Selain itu tersedia transportasi alternatif berupa jasa ojek sepeda
motor. Ojek tidak memiliki rute tertentu, sehingga dapat langsung menuju
tujuan, dibandingkan bemo. Tetapi, transportasi darat menggunakan bemo
lebih murah dibandingkan ojek.
Bis DAMRI dan bis
Angkutan Kota telah melayani kota ini. Meskipun jalur bis-bis tersebut hanyalah
melewati jalan raya besar, namun masyarakat tetap menggunakan sarana
transportasi tersebut untuk menuju ke tempat tujuan mereka.
Luar Kota
Rangkuman:
Transportasi luar kota adalah sbb.:
Transportasi luar kota adalah sbb.:
- Bus Provinsi
- Mikrolet (untuk menuju pedesaan)'
- Mobil Charter
Untuk
transportasi ke luar kota, dari kota Atambua tersedia bus yang biasa disebut bis
kupang yang melayani rute ke kota-kota kecamatan dan kota kabupaten lainnya
di Pulau Timor Bagian Barat (Kupang, Soe dan Kefamenanu) melalui Jalan
Timor Raya. Bus ini adalah bus Sinar Gemilang, Gemilang, Paris Indah, dan beberapa
jenis bus lainnya yang dikelola oleh pihak terkait. Jam berangkat bus ini sudah
ditentukan oleh pemiliknya. Terdapat 3 waktu yang digunakan, yaitu bis Pagi,
bis Siang, dan bis Malam. Untuk bis Pagi, bus akan
berangkat dari pangkalannya pukul 07:00 WITA dan tiba di Kupang pada pukul 15:00 WITA. Untuk bis
Siang, bus akan berangkat dari pangkalannya pukul 13:00 WITA dan tiba di
Kupang pada pukul 20:00 WITA. Sedangkan untuk bis Malam, bus akan berangkat dari
pangkalannya pukul 19:00 WITA dan akan tiba di Kupang pada pukul 03:00 WITA (Keesokan
Harinya). Dan jika anda tidak mau menaiki bus, terdapat cara lain ke
Kupang, yaitu dengan Mobil Charter.
Atambua juga
merupakan pintu gerbang utama menuju Timor Leste melalui perbatasan Motaain
(sekitar 30 KM atau setengah jam berkendara dari Atambua lewat rute utama, atau
sekitar 20 menit berkendara dari rute kedua).
Untuk transportasi ke Timor Leste, terdapat beberapa bus, pada umumnya bus yang melayani rute Atambua - Timor Leste adalah bus Timor Hotel. Diperlukan sekitar 7-9 jam dari Pangkalan (terminal) Umanen (atau disebut juga Terminal Kota ke-2) menuju Kota Dilli, Timor Leste melalui jalur darat.
Untuk transportasi ke Timor Leste, terdapat beberapa bus, pada umumnya bus yang melayani rute Atambua - Timor Leste adalah bus Timor Hotel. Diperlukan sekitar 7-9 jam dari Pangkalan (terminal) Umanen (atau disebut juga Terminal Kota ke-2) menuju Kota Dilli, Timor Leste melalui jalur darat.
Udara
Kota ini dilayani oleh
sebuah bandar
udara, yaitu Bandar Udara A. A. Bere Talo (dulunya Bandar Udara Haliwen, yang terletak di Haliwen, Kota Atambua. Status bandar
udara ini adalah Bandar Udara Domestik dengan penerbangan menuju Timor
Leste, melalui Kupang
Landas
pacu bandar udara tersebut adalah 1600 meter dan bisa
didarati oleh pesawat-pesawat cukup besar, di antaranya terdapat lima maskapai
yang melayani rute penerbangan Kupang-Atambua pulang pergi, masing-masing Susi Air, Lion Air, TransNusa, Wings Air,
Batik Air.
Laut
Kota ini juga dilayani
oleh 2 pelabuhan
laut, yaitu pelabuhan Atapupu dan pelabuhan Tegur (Teluk Gurita).
Pelabuhan Atapupu merupakan pelabuhan kargo, dan minyak, sedangkan Pelabuhan Tegur merupakan pelabuhan ferry yang melayani rute Atambua Alor dan Atambua - Kupang, dan sejumlah tempat lainnya.
Pelabuhan Atapupu merupakan pelabuhan kargo, dan minyak, sedangkan Pelabuhan Tegur merupakan pelabuhan ferry yang melayani rute Atambua Alor dan Atambua - Kupang, dan sejumlah tempat lainnya.
Pendidikan
Kota Atambua
memiliki sarana pendidikan milik pemerintah dan yang dikelola oleh swasta untuk
pendidikan formal dan informal dari tingkat TK, SD, SLTP dan SLTA serta
Perguruan Tinggi.
Taman Kanak-Kanak
Di Kota
Atambua, Terdapat 2 TKK Utama, yaitu:
- TKK Kristen Atambua
- TKK Kuntum Bahagia
Sekolah Dasar
Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah yang ada di Kota Atambua sebanyak 14 buah.
SD/MI yang utama adalah:
SD/MI yang utama adalah:
- SDK 1 Atambua
- SDK 2 Atambua
- SDG 3 Atambua
- MI Hidayatullah
- MI Al-Islamiah
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
Jumlah
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama/MTs yang tersebar di Kota Atambua sebanyak 7
buah.
SMP/MTs yang utama adalah:
SMP/MTs yang utama adalah:
- SMP Negeri 1 Atambua
- SMP Negeri 2 Atambua
- SMP Negeri 1 Atambua Barat
- SMP Katolik St. Don Bosco Atambua
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
Sekolah
Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Kota Atambua sebanyak 11 buah, yang terdiri
dari 10 SLTA dan 1 Sekolah Kejuruan, sedangkan belum terdapat MA di kota ini.
SMA/SMK yang utama adalah:
SMA/SMK yang utama adalah:
- SMA Negeri 1 Atambua
- SMA Negeri 2 Atambua
- SMK Negeri 1 Atambua
- SMA Katolik Suria Atambua
Perguruan Tinggi
Perguruan
Tinggi yang ada di Kota Atambua terdiri dari 3 Perguruan Tinggi Negeri yaitu:
- Universitas Terbuka
- Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Fajar Timur Atambua[12]
- Akademi Keperawatan (Akper), Kabupaten Belu[13] (AKPER Belu akan segera bergabung dengan Universitas Timor Kefamenanu)
Dan 1
Perguruan Tinggi Swasta, yaitu:
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nusantara Atambua
Kesehatan
Kota Atambua
memiliki sarana pelayanan kesehatan milik pemerintah maupun yang dikelola oleh
swasta.
Rumah Sakit Pemerintah
- RSUD Mgr. Gabriel Manek Atambua
- RS Tentara Atambua
Rumah Sakit Swasta
- RS Sito Husada
Daftar Puskesmas
- Puskesmas Kota Atambua
- Puskesmas Haliwen
Pers dan Media
Surat Kabar
Beberapa
surat kabar yang didatangkan dari Kupang melalui bus seperti Harian Umum Pos Kupang,
Timor Express dan victorynewsmedia.
Radio
Radio milik Pemerintah
Stasiun Radio milik pemerintah
yang beroperasi di Kota Atambua adalah Radio Republik Indonesia (RRI), yang
beralamat di Jalan El Tari. RRI Atambua memancarkan beberapa frekuensi, yakni:
Programa
|
Frekuensi
|
Jarak Jangkauan
|
Slogan
|
FM 91.5
MHz
|
+-45km
|
Kanal
Inspirasi
|
|
FM 99.8
MHz
|
+-45km
|
Suara
Kreatifitas
|
|
FM 99.0
MHz
|
+-45km
|
Jaringan
Berita Nasional
|
|
FM 93.1
MHz
|
+-45km
|
Citra
Budaya Timor
|
Warta Berita
Jenis Warta Berita
|
Waktu Tayang
|
Keterangan
|
Warta
Berita Pagi
|
06:30 WITA
|
Warta
Berita Daerah
|
Warta
Berita Siang
|
15:00 WITA
|
Warta
Berita Daerah
|
Warta
Berita Malam
|
18:30 WITA
|
Warta
Berita Daerah
|
Flobamora
Hari Ini
|
19:00 WITA
|
Warta
Berita Berjaringan
|
Ragam Acara
Programa 1:
Nama Acara
|
Jam Tayang
|
Keterangan
|
Tim
|
Fajar Pagi
|
05:00 -
06:00 WITA
|
Acara
Religius
|
Rai Belu
Pagi
|
Inspirasi
Hari Ini
|
06:00 -
07:00 WITA
|
Penyampaian
Prakiraan Cuaca, dan Live Report
|
Rai Belu
Pagi
|
Hari
Bahagia
|
07:00 -
08:00 WITA
|
Rai Belu
Pagi
|
|
Belu
Bangkit Maju
|
08:00 -
09:00 WITA
|
Live
Obrolan seputar Kab. Belu
|
Rai Belu
Pagi
|
Flobamora
Info
|
09:00 -
10:00 WITA
|
Macam-macam
Informasi seputar wilayah NTT
|
Rai Belu
Pagi
|
Cakrawala
Indonesia
|
11:00 -
12:00 WITA
|
Rai Belu
Pagi
|
|
KAPI -
KAPU
|
12:00 -
14:00 WITA
|
Kamu
Pilih, Kami Putar
|
Rai Belu
Siang
|
Musik
Pelepas Lelah
|
14:00 -
15:00 WITA
|
Ragam
Musik Nostalgia, Musik Slow
|
Rai Belu
Siang
|
Isu Hari
Ini
|
15:00 -
16:00 WITA
|
Informasi
dan Live Report
|
Rai Belu
Siang
|
Wawasan
Perempuan
|
16:00 -
17:00 WITA
|
Informasi
tentang Perempuan
|
Rai Belu
Siang
|
Cinta
Tanah Air
|
17:00 -
18:00 WITA
|
Lagu-Lagu
Perjuangan dan Kebangsaan
|
Rai Belu
Siang
|
Lagu-Lagu
Daerah
|
18:00 -
20:00 WITA
|
Lagu-Lagu
Daerah Belu
|
Rai Belu
Malam
|
Acara
Malam
|
21:00 -
22:00 WITA
|
Ragam
Acara Malam
|
Rai Belu
Malam
|
Simfoni
Malam
|
22:00 -
23:55 WITA
|
Ragam Lagu
Nostalgia
|
Rai Belu
Malam
|
Programa 2:
Nama Acara
|
Jam Tayang
|
Keterangan
|
Tim
|
BERISIK
|
05:00 -
12:00 WITA
|
Berita,
Religi, Informasi dan Musik
|
Kreatifitas
Pagi
|
Siaran bersama
Radio Republik Indonesia (RRI) Kupang dan Atambua selaku penyelenggara akan
melaunching Siaran RRI dan RTTL dengan
paket siaran "Ita Moris Hamutuk" atau "Kita Hidup
Bersama" (dalam Bahasa Tetun) dalam rangka uji coba siaran bersama.[14]
Siaran RRI dan Radio Televisi
Timor Leste tersebut secara faktual telah dilakukan uji coba melalui siaran
Pro 1 RRI Atambua, Pro 1 RRI Kupang dan Radio Televisi Timor Leste oleh Kepala
LPP RRI Kupang Enderiman Butar Butar,
dan Kepala LPP RRI Atambua Lahar Rudiarso, serta
Produser Radio Televisi
Timor Leste Nunuk yang dipandu oleh Kepala Seksi Siaran RRI Kupang Aser
Rihi Tugu, Kamis (8/01/2015).[14]
Uji coba siaran bersama RRI dan Radio Televisi Timor Leste tersebut terpantau
berjalan maksimal. Usai melakukan uji coba siaran dimaksud, Kepala LPP RRI
Kupang Enderiman Butar Butar mengatakan, siaran bersama tersebut merupakan
upaya mendekatkan komunikasi antara warga dua Negara Indonesia dan Timor Leste.[14]
Radio Swasta
Selain itu
ada beberapa stasiun radio swasta yang beroperasi di Kota Atambua antara lain:
No.
|
Nama Radio
|
Frekuensi FM
|
Jarak Jangkauan
|
Alamat Stasiun
|
1
|
Favorit
Radio
|
98.20 MHz
|
+- 30km
|
Jl. Adam
Malik no. 24
|
2
|
Radio Dian
Mandiri
|
100.6 MHz
|
+-35km
|
Atambua
Selatan
|
3
|
Misikalfari
FM
|
106.5 MHz
|
+-30km
|
Jl.
Mercusuar
|
4
|
RSPD Belu
|
107.3 MHz
|
+-10km
|
Jl. El
Tari
|
Radio dari Timor Leste
Di dalam
kota ini, terdapat 1 radio FM, yaitu radio Maubere, meskipun jangkauan
siarannya hanya mencapai seputaran wilayah utara kota Atambua (sekitaran Bandar Udara A. A. Bere Talo).[15]
Televisi
Di kota ini,
TVRI mengudara pada VHF
10 dan VHF 20 setiap
hari 24 jam.
VHF 10 adalah TVRI Nasional, sedangkan VHF 20 adalah TVRI Kupang.
Siaran TVRI di Kota Atambua sedang bermasalah, menjadikan Belu TV menjadi satu-satunya siaran Televisi di Atambua.
VHF 10 adalah TVRI Nasional, sedangkan VHF 20 adalah TVRI Kupang.
Siaran TVRI di Kota Atambua sedang bermasalah, menjadikan Belu TV menjadi satu-satunya siaran Televisi di Atambua.
Di kota ini,
Belu TV mengudara pada UHF
37 setiap hari dari pukul 06:00 - 09:00 dan 18:00 - 22:00 WITA, yang mencapai
seluruh daerah Kabupaten Belu, dan sebagian Kabupaten
Malaka.
Jika Belu TV tidak mengudara, maka akan digantikan oleh siaran TV SCTV.
Jika Belu TV tidak mengudara, maka akan digantikan oleh siaran TV SCTV.
Pariwisata
Penginapan
Perhatian: Nomor telepon memiliki awalan
(0389).
No.
|
Nama Hotel
(Diurutkan dari yang paling tua) |
Alamat Hotel
|
No. Telp
|
Nama Pimpinan
|
Jenis Bintang
|
1
|
Hotel King
Star
|
Jalan R.
Soeprapto
|
-
|
Yuliana
Laka
|
Melati[16]
|
2
|
Hotel
Nusantara I
|
Jalan
Soekarno-Hatta no. 24
|
21377
|
Maria
Pareira
|
Melati[16]
|
3
|
Hotel
Nusantara II
|
Jalan I.
J. Kasimo
|
21337
|
Hendrik
Oematan
|
Melati[16]
|
4
|
Hotel
Permata
|
Jalan El
Tari no. 87
|
21740
|
A. C.
Corputy
|
Melati[16]
|
5
|
Hotel
Timor
|
Jalan G.
A. Siwabesi
|
23032
|
Michael
Tanjung
|
Melati[16]
|
6
|
Hotel
Intan
|
Jalan
Merdeka no. 12
|
21343
|
Y. V.
Gunawan
|
Melati[16]
|
7
|
Hotel
Klaben
|
Jalan
Dubesi Nanaet no. 29
|
21079
|
Ny. Klau
Banusu
|
Melati[16]
|
8
|
Hotel
Liurai
|
Jalan
Gatot Soebroto no. 42
|
21351
|
Robert
Didoek
|
Melati[16]
|
9
|
Hotel
Paradiso
|
Jalan
Cendana
|
-
|
Ir.
Agustinus B. Seran
|
Melati[16]
|
10
|
Hotel
Merdeka
|
Jalan
Merdeka no. 37
|
21197
|
Johanes
Tan
|
Melati[16]
|
11
|
Hotel
Minang
|
Jalan
Soekarno no. 2
|
21379
|
Ny. Animan
|
Melati[16]
|
12
|
Hotel
Wisata
|
Jalan
Merdeka
|
-
|
Joseph
Pareira
|
Melati[16]
|
13
|
Hotel
Matahari
|
Jalan Ade
Irma Suryani
|
2325000
|
Kristian
Japola
|
Melati[16]
|
Obyek Wisata[17]
Kabupaten
Belu merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan Negara Republik
Demokratik Timor Leste. Letaknya yang strategis ini memberikan peluang dan
potensi yang sangat besar untuk pengembangan objek dan daya tarik wisata di
Kabupaten Belu berupa Obyek wisata alam dan bahari (Kolam Susuk, pantai Oefuik,
pantai Pasir Putih), budaya (tempat upacara, makam, benteng, gua alam, tari
tradisional dan lain-lain),alam (Fukan Fehan, dll.), Religius (Gua Maria
Lourdes, Gereja tua Nualain, dll), dan wisata Belanja (aneka kerajinan).
Pengembangan ini selain untuk wisatawan lokal, diharapkan dapat juga menarik
minat wisatawan asing, khususnya pengunjung yang berasal dari negara Timor
Leste.
Potensi –
potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Belu ini perlu mendapat perhatian yang
serius dan terus digali serta dikembangkan agar kedepan sektor pariwisata dapat
menunjukkan kontribusi yang nyata pada kontribusi PAD dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat pengelola objek-objek wisata Ini disebabkan karena selain
pengembangannya yang belum tertata dengan baik, animo masyarakat dalam menjaga,
memperkenalkan dan melestarikannyapun belum optimal, selain itu masih banyak
potensi wisata lainnya yang belum termanfaat dan terdata dengan akurat sehingga
pengelolaannya belum optimal. Untuk itu Pemerintah Daerah bersama-sama
masyarakat perlu untuk memfokuskan perhatian pada aspek pariwisata untuk
menyikapi tantangan kedepan.[17]
Dari sekian
banyak tempat wisata yang ada di Kabupaten Belu ada beberapa tempat-tempat
wisata tertentu yang menjadi prioritas unggulan di antaranya:
Wisata Pantai dan Bahari
latar
belakang
Jarak dari
Kota Atambua ± 24 km kearah utara, di pantai ini pengunjung dapat
berekreasi, mandi, berenang sambil menikmati suasana alam pantai yang tenang
dan indah dengan pasirnya yang berwarna putih. Di tempat ini juga telah
disediakan rumah payung (lopo), MCK, Fasilitas permainan anak-anak dan
pondok-pondok yang dapat digunakan untuk beristirahat bersama keluarga. Selain
itu, anda dapat pula menyewa sampan tradisional untuk berkeliling menikmati
indahnya pantai pasir putih dan juga bisa menyusuri pantai Sukaerlaran dan Motaain sebagai tapal batas dengan
Timor
Leste yang merupakan pintu gerbang lintas darat.
Objek wisata
kolam susuk berada di Desa Dualaus, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu
atau sekitar 17 KM arah utara dari Kota Atambua, ibukota Kabupaten Belu. Tidak
diketahui secara pasti kapan Kolam Susuk ditemukan tetapi keberadaan objek
wisata ini sudah ada sejak dahulu kala dan dimanfaatkan oleh masyarakat
setempat untuk kebutuhan hidupnya dengan menangkap ikan, udang, kepiting, dan
lain-lain.
Kolam ini
terbentuk secara alami dan memiliki tanah yang berwarna putih. Sehingga kalau
terkena sinar matahari airnya memantulkan cahaya yang berwarna putih seperti
susu. Ini menjadi alasan mengapa sekarang nama objek wisata ini lebih sering
disebut dengan nama kolam susu. Tetapi sebenarnya karena objek wisata ini
dikelilingi oleh hutan bakau yang lebat menyebabkan banyak sekali
terdapat nyamuk
disekitar tempat ini, akhirnya masyarakat setempat kemudian menamai kolam
tersebut dengan sebutan Kolam Susuk atau dalam bahasa Indonesia disebut
kolam nyamuk. Selain itu hutan bakau ini juga merupakan tempat tinggal bagi
ribuan kelelawar,
kera jenis lokal , kepiting
bakau, dan lain sebagainya.
Pada tahun 1971 group band
legendaris Indonesia “Koes Plus” pernah berkunjung ke objek wisata ini ketika
melakukan perjalanan darat dari Kupang menuju Dili. Karena keindahan yang alami
dan keunikan kolam ini, membuat Yon
Koeswoyo salah satu personil utama Group Band Koes Plus
ini terkesima. Dia kemudian mengabadikan kolam itu dengan menciptakan sebuah
lagu yang sangat legendaris dengan judul “ kolam susu ”. Selain itu sebagai
tanda mata bagi masyarakat Kabupaten Belu, grup ini menyumbangkan sebuah
sekolah dasar (SD) dan dibangun di tepian kolam tersebut. Sampai sekarang
sekolah dasar tersebut masih ada. Pada tahun 2009 kolam susuk juga pernah
menjadi lokasi shooting film berjudul Tanah
Air Beta yang disutradarai oleh Ari
Sihasale dan pada tahun 2012 film berjudul Atambua
39°C yang disutradarai oleh Mira Lesmana.[17]
Melihat
potensi yang besar dari objek wisata kolam susuk, maka melalui SK Bupati no. 12
Tahun 2000, Pemerintah Daerah Kabupaten Belu mengukuhkan objek wisata ini
sebagai salah satu objek dan daya tarik wisata alam dan bahari di Kabupaten
Belu.
Beberapa
fasilitas-fasilitas pendukung sebagai berikut :
- Sarana: Sarana pendukung yang terdapat di objek wisata ini adalah, Transportasi Umum Swasta, Travel Biro, Transportasi Motor Ojek, Telkomsel, Puskesmas, Perusahaan Listrik Negara (PLN) serta sistem pelayanan perbankan yang baik, yaitu Bank NTT Cabang Pembantu Atapupu.
- Prasarana: Agar pengunjung menjadi nyaman, pihak pengelola telah memperbaiki dan membangun beberapa prasarana pendukung, yaitu fasilitas air bersih, MCK / Toilet, prasarana jalan yang bagus, pondok-pondok istirahat (lopo), rumah-rumah payung, pos penjagaan serta dibangunnya sebuah papan reklame yang sangat besar bertuliskan Kolam Susuk di puncak bukit, dengan posisi menghadap ke arah kolam. Selain itu terdapat juga warung-warung dan kios-kios milik masyarakat setempat disekitar objek wisata ini.[17]
Wisata Kuliner
Kota ini
menyimpan berbagai makanan tradisional, khususnya bagi peminat jagung.
Di kota ini anda dapat temui puluhan pedagang berjualan Jagung bose
atau Jagung bakar di pinggir lapangan umum kota Atambua (Alung-Alung Kota
Atambua). Harganya bervariasi, tergantung dengan kualitas yang diminta. Ada
yang mau paling lezat, cukup lezat, atau biasa-biasa. Harga penjualan Jagung bose
atau Jagung bakar berkisar antara Rp. 2,500,- sampai Rp. 5,000,-.
Wisata Religi
Di Kota ini
pula terdapat wisata religi yang berada terpencar. Salah satu wisata religi
yang peling terkenal adalah Wisata Religi Gua Maria Toro, berada di Kecamatan
Atambua Barat, setiap hari Jumat (dalam Tri Hari Suci Paskah), para Imam-imam,
masyarakat beragama Katolik di Kota ini berkunjung ke gua ini untuk kegiatan
religi mereka.
- Tebe Massal di Atambua untuk HUT ke-99
sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Atambua
0 komentar: