Jembatan Merah Surabaya yang Sangat Bersejarah

09.58 Unknown 0 Comments


Jembatan Merah merupakan salah satu monumen sejarah di Surabaya, Jawa Timur yang dibiarkan seperti adanya: sebagai jembatan. Jembatan yang menjadi salah satu judul lagu ciptaan Gesang ini, semasa zaman VOC dahulu dinilai penting karena menjadi sarana perhubungan paling vital melewati Kalimas menuju Gedung Karesidenan Surabaya, yang sudah tidak berbekas lagi.
  Kawasan Jembatan Merah merupakan daerah perniagaan yang mulai berkembang sebagai akibat dari Perjanjian Paku Buwono II dari Mataram dengan VOC pada 11 November 1743. Dalam perjanjian itu sebagian daerah pantai utara, termasuk Surabaya, diserahkan penguasaannya kepada VOC. Sejak saat itulah Surabaya berada sepenuhnya dalam kekuasaan Belanda. Kini, posisinya sebagai pusat perniagaan terus berlangsung. Di sekitar jembatan terdapat indikator-indikator ekonomi, termasuk salah satunya Plaza Jembatan Merah.
    Perubahan fisiknya terjadi sekitar tahun 1890-an, ketika pagar pembatasnya dengan sungai diubah dari kayu menjadi besi. Kini kondisi jembatan yang menghubungkan Jalan Rajawali dan Jalan Kembang Jepun di sisi utara Surabaya itu, hampir sama persis dengan jembatan lainnya. Pembedanya hanyalah warna merah. Jembatan Merah menghubungkan Jalan Rajawali dan Jalan Kembang Jepun. Kawasan itu merupakan salah satu pusat perniagaan di Surabaya. Di Jalan Rajawali berdiri berbagai gedung perkantoran, perbankan dan lain-lain. Juga Hotel Ibis Surabaya berdiri kokoh di jalan tersebut. Sejak beberapa tahun lalu, berdiri Jembatan Merah Plasa dan di depannya menjadi terminal bayangan kendaraan angkutan kota, dan bus kota.juga tidak jauh dari jembatan merah ada Makam Sunan Ampel.







Sebelah timur jembatan merah ada jalan Kembang Jepun. Di jalan Kembang Jepun ini merupakan pusat perdagangan, yang oleh Pemerintah Kota Surabaya dijadikan kawasan pecinan. Di lokasi ini mulai pagi hingga sore, terlihat sangat ramai, macet. Untuk menghidupkan kawasan Kembang Jepun, sejak tahun 2003 lalu disulap menjadi pusat makanan Surabaya, atau yang dikenal dengan Kya-Kya. Sepanjang jalan yang berjarak sekitar 300 meter itu, digarap bak kampung pecinan.Wisata Indonesia Surga Dunia.

Alamat: Jalan Kembang Jepun No.192, Nyamplungan, Pabean Cantian, Kota SBY, Jawa Timur 60161
 
 
 
 
 
sumber: 

0 komentar: