Pantai Balekambang Tanah Lotnya Pulau Jawa

10.34 Unknown 0 Comments


Pantai Balekambang adalah sebuah pantai di pesisir selatan yang terletak di tepi Samudera Indonesia secara administratif masuk wilayah Dusun Sumber Jambe, Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Jawa Timur dan merupakan salah satu wisata andalan Kabupaten Malang sejak 1985 hingga kini. Daya tarik Balekambang utamanya tentu panorama alam, gelombang ombak yang memanjang hampir dua kilometer, serta hamparan pasir nan luas. Area pasir putih terlihat bersih dari sampah maupun kotoran sehingga cukup nyaman bagi pengunjung untuk bermain dan berolahraga. Bahkan tak jarang di pantai ini menjadi tempat latihan sejumlah klub sepak bola seperti Arema dan Persema.
   Pantai ini mulai berkembang dan disinggahi masyarakat luas tahun 1978, setelah adanya pembukaan akses jalan yang dilakukan Kades Srigonco Tukiran. Nama Balekambang kian dikenal setelah secara resmi dibuka sebagai salah satu tempat wisata oleh Bupati Malang, Eddy Slamet pada 1983. Saat itu jalan pun sudah dimakadam. Pantai ini pula diresmikan sebagai tempat perkemahan pramuka Kabupaten Malang. Kini, akses menuju Balekambang sudah mudah dan nyaman, pengunjung hanya kesulitan ketika berada di kawasan Jurang Mayit karena tanjakan yang menikung tajam. Tetapi, jalannya sudah beraspal mulus karena aksesnya yang bagus, hanya butuh waktu tak lebih dari 30 menit dari kota Kecamatan Bantur ke Balekambang.
    Pantai Balekambang terus berbenah, sejumlah fasilitas tambahan disediakan pengelola, salah satunya flying fox. Permainan ini dilaunching sejak Agustus 2012, namun flying fox ini hanya buka setiap Sabtu-Minggu. Selain flying fox, permainan untuk anak-anak juga menjadi daya tarik. Beragam varian mainan seperti ayunan, patung hewan lengkap tersedia. Bahkan tak lama lagi akan disediakan persewaan ATV.
    Pantai Balekambang selain sebagai wisata alam , juga bisa disebut sebagai tempat wisata religi. Karena pada hari-hari tertentu, ribuan pengunjung datang ke pantai ini untuk melakukan ritual. Bagi umat Islam, mereka menjalani ritual dengan berziarah ke makam Syaikh Abdul Jalil, orang pertama yang membabat Pantai Balekambang. Setiap tanggal 1 Sya’ban, para peziarah meluber ke makam yang berada terpencil di tepi Kali Berek, jaraknya sekitar 1 km sebelum masuk Pantai Balekambang dari arah Bantur. Asal usul Syaikh Abdul Jalil dikabarkan berasal dari Jogjakarta. Dia adalah seorang keluarga ningrat yang memiliki ilmu agama cukup tinggi, karena itu pengaruhnya di masyarakat begitu kuat. Apalagi Syaikh Abdul Jalil termasuk yang tidak mau kompromi kepada penjajah Belanda, karenamya Belanda menjadikannya sebagai orang yang harus disingkirkan.

    Selain umat Islam, umat Hindu pun menjadikan pantai ini sebagai tempat ibadah utama setiap setahun sekali. Tepatnya pada hari raya Nyepi, lokasinya di Pura Amarta Jati yang berada di Pulau Ismoyo. Pulau ini menjorok masuk dari bibir pantai sekitar 70 meter yang dihubungkan dengan jembatan. Keberadaan pura ini bagai magnet tersendiri bagi Pantai Balekambang. Tradisi Nyepi dengan menggelar ritual keagamaan Hindu selalu dinantikan wisatawan dari berbagai daerah, termasuk wisatawan asing.
    Di sekitar Pantai Balekambang juga sudah tersedia penginapan untuk para pengunjung. Pertama yaitu di penginapan Bamboo terdapat 8 kamar yang dibandrol Rp 150 ribu perharinya. Sedangkan yang terbaru adalah Hotel Wibisana sebanyak 10 kamar, yang kualitasnya lebih baik dibanding penginapan Bamboo. Kamar baru ini kelasnya dibandrol dengan tarif Rp 250 ribu per hari. Untuk kategori Large bisa menampung hingga enam orang dengan didukung fasilitas kamar mandi dan listrik. Dua jenis tipe penginapan ini memiliki fasilitas yang memadai dan seluruhnya menyuguhkan view langsung pantai dan laut lepas.  
 
Mitos Pantai Balekambang
    Pantai Balekambang termasuk ke dalam gugusan pantai yang berada di wilayah selatan atau biasa disebut dengan pantai selatan, karena letaknya inilah sehingga pantai ini juga kaya akan mitos-mitos dan juga kepercayaan masyarakat yang berbau mistis. Salah satu mitos yang berkembang disini adalah akan berakhirnya hubungan pasangan muda mudi yang belum sah dalam bahtera pernikahan jika mereka datang berkunjung ke pantai ini, mitos lain yang berkembang adalah air yang ada disekitar area pantai balekambang akan membuat awet muda, sehingga tidak jarang kita temui orang-orang atau wisatawan yang berendam atau sekedar mengusapkan air ke wajah mereka.

Sejarah Pantai Balekambang
   Sebenarnya Pantai Balekambang sudah dikenal warga lokal sejak tahun 1978-an. Pada tahun tersebut, seorang perangkat desa Srigonco membuka akses jalan sehingga orang dari luar desa tersebut lebih mudah mencapai Balekambang. Lima tahun kemudian, Pantai Balekambang diresmikan oleh Bupati Malang yang saat itu bertugas, Bapak Eddy Slamet. Semenjak itu, nama Pantai Balekambang makin bergaung. Keindahan yang ditawarkannya cukup menarik wisatawan sehingga terus berkembang dan kini menjadi salah satu andalan wisata pantai di Kabupaten Malang. So, tidak heran kalau momen akhir pekan dan liburan pantai ini dipenuhi wisatawan dari berbagai daerah.
Konon, orang yang pertama membuka hutan di Pantai Balekambang bernama Syaikh Abdul Jalil, seorang ulama yang dipercaya berasal dari Yogyakarta. Saat ini, makam Syaikh Abdul Jalil yang berlokasi sekitar 1 kilometer dari Pantai Balekambang, rajin diziarahi oleh umat muslim dari berbagai daerah. Pada bulan Suro/Muharram, jumlah jamaah yang berkunjung baik untuk memperingati tahun baru hijriyah maupun wisatawan biasa yang ingin menyaksikan prosesi ‘Suroan’ melonjak.

Mitos, Sejarah Pantai Balekambang Malang
Pada Hari Raya Nyepi, pantai ini juga lebih ramai dari hari – hari biasa, karena umat Hindu melakukan upacara atau prosesi di Pura Amarta Jati yang terletak di Pulau Ismoyo. Pulau Ismoyo sendiri adalah bagian dari pulau-pulau kecil di Balekambang, yang menjorok ke lautan dan dihubungkan dengan sebuah jembatan ke daratan.

Mitos, Sejarah Pantai Balekambang Malang
                                                          Pesona Pantai Balekambang

Lautan yang terlihat berwarna biru nan cantik, deburan ombak serta panorama khas pantai langsung menyambutmu ketika sudah dekat dengan Pantai Balekambang. Bisa dibilang kalau suasananya cukup tenang dengan kondisi kebersihan pantai yang terjaga dengan baik. Saat mata memandang lautan luas, disana terlihat beberapa pulau yang menjadi ciri khas Balekambang, seperti Pulau Wisanggeni, Pulau Anoman, dan Pulau Ismoyo, dimana masing-masing pulau dihubungkan dengan jembatan. Kalau Anda penggemar serial pewayangan, pasti kenal dengan tokoh-tokoh tersebut.


Transportasi ke Pantai Balekambang
Untuk menuju Pantai Balekambang, ada banyak sekali pilihan moda transportasi, travelers. Karena akses jalan aspal cukup bagus, kamu bisa pakai kendaraan pribadi seperti mobil atau motor, bus, atau bahkan naik truk beramai-ramai dari kota Malang. Untuk yang berencana naik kendaraan umum, dari Terminal Arjosari Malang, Anda bisa melanjutkan dengan menaiki angkutan kota jurusan terminal Gadang, lalu dilanjutkan dengan angkutan jurusan Bantur yang akan melalui Kecamatan Gondanglegi dan Pagelaran. Dari Bantur ke Pantai Balekambang sayangnya belum ada kendaraan umum, jadi Anda bisa memakai jasa ojek. Tapi, kalo Anda bepergiannya rame-rame, kamu bisa menyewa mobil yang membuat ongkos perjalananmu jauh lebih murah.
Sepanjang perjalanan, Anda akan bertemu dengan berbagai macam hutan dari hutan tropis maupun hutan jati yang semakin padat saat kamu memasuki Bantur. Beberapa ruas jalan agak sempit, dengan tikungan tajam di sana sini yang membuatmu harus lebih waspada lagi saat berkendara menuju Pantai Balekambang dengan kendaraan pribadi. Tidak perlu takut tersesat karena ada banyak sekali petunjuk jalan di sepanjang jalan menuju Pantai Balekambang.
Akses
  • Jalur 1 : Malang Kota - Kepanjen - Pagak - Bantur - Balekambang
  • Jalur 2 : Terminal Arjosari - Turen - Gondang legi - Bantur - Balekambang
  • Alamat: Dusun Sumber Jambe, Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Malang, Jawa Timur
Jarak Tempuh : 57 Km sebelah selatan dari kota malang.







sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Pantai_Balekambang
 http://gldelapan.com/dnews/60008/mitos-sejarah-pantai-balekambang-malang.html

0 komentar: