RAGAM TARI TARIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT

14.27 Unknown 1 Comments

 Hasil gambar untuk tarian adat nusa tenggara barat
Nusa Tenggara Barat adalah sebuah propinsi di Indonesia dalam gugusan Sunda Kecil. Provinsi ini terkenal dengan nama singkatannya, yaitu NTB. NTB digolongkan sebagai provinsi dalam Kepulauan Nusa Tenggara, Propinsi NTB memiliki 10 Kabupaten/Kota.

Sebagian besar dari penduduk Lombok berasal dari suku Sasak, sementara suku Bima dan Sumbawa merupakan kelompok etnis terbesar di Pulau Sumbawa. Mayoritas penduduk Nusa Tenggara Barat beragama Islam.

Eh jangan kepanjangan membahas geografis dan karakteristinya, disini kan kita hanya akan fokus pada seni tari tarian yang dimiliki oleh Propinsi tersebut. Setelah berkelana, beranjangsana kesana kemari, ternyata shareSENBUD hanya menemukan dua macam tari yang dimiliki NTB,  karena itu shareSENBUD sangat mengharap masukan tentang hal ini, Dua macam tari tarian yang ada di Nusa Tenggara Barat itu adalah :


1. Tari Mpaa Lenggogo
Tari Mpaa Lenggogo merupakan sebuah tarian Dari Nusa Tenggara Barat, yang biasa disajikan untuk  menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW. Tarian ini juga sering dipentaskan pada upacara perkawinan atau upacara khitanan keluarga raja.

Gambar Tarian Mpaa Lenggogo

http://senbudi.blogspot.com/2015/12/tari-tarian-daerah-nusa-tenggara-barat.html



2. Tari Batu Nganga
Tari Batu Nganga merupakan sebuah tari yang berasal dari Nusa tenggara Barat, tari Batu Nganga berlatar belakang cerita rakyat yang mengisahkan tentang kecintaan rakyat terhadap putri raja yang masuk batu dan permohonan mereka agar sang putri dapat keluar dari dalam batu. Berikut ini adalah salah satu gambar Tari Mpaa Lenggogo dan Tari Batu Nganga. Isnpirasi munculnya Tari Batu Nganga adalah dari legenda cerita rakyat, semacam legenda Malin Kundang misalnya.

Gambar Tarian Batu Nganga


http://senbudi.blogspot.com/2015/12/tari-tarian-daerah-nusa-tenggara-barat.html



3. Tari Gendang beleq
ari Gendang Beleq  adalah salah satu tarian dari Lombok, dinamakan demikian karena memakai gendang yang sangat besar. Suku yang menjalankan kesenian tradisional ini adalah Suku Sasak.

Pada zaman dahulu tarian ini dipertunjukan untuk mengiringi atau menyambut tentara yang pergi atau pulang dari medan perang.

Tarian ini sering dipakai untuk menyambut tamu-tamu penting sebagai suatu seni, pertunjukan tarian ini juga disebut “Tari Oncer”.

O ya, gendang tersebut bisa mencapai diameter 50 cm dan panjangnya bisa mencapai 1,5 meter. Diujung kanan dan kirinya dipasang pengait untuk memasang tali yang nantinya digunakan untuk menggantung gendang di leher.

Gambar Tarian Gendang Beleq

http://senbudi.blogspot.com/2015/12/tari-tarian-daerah-nusa-tenggara-barat.html



4. TARI  ONCER

Oncer, berasal dari kata Ngoncer,  yang artinya berenang.  Dinamakan Oncer  karena gerakan pokok tarian ini diambil dari gerakan ikan sepat yang berenang. Dalam bahasa Sasak disebut pepait ngoncer (artinya ikan sepat berenang). 

Tari oncer sangat erat hubungannya dengan Gendang Beleq. Gendang Beleq dipukul sambil menari dengan gerakan yang khas. Gendang Beleq banyak terdapat di Pulau Lombok.

Pada zaman dahulu, untuk memberikan semangat bagi prajurit-prajuritnya da lam pertempuran Gendang Beleq digunakan dalam peperangan oleh raja-raja di Lombok. Bila pertempuran sudah usai, Gendang Beleq dipukul sambil menari dan menjadi hiburan bagi para prajurit. 

Tari oncer  diciptakan  Muhammad Tahir dari desa Puyung Lombok Tengah pada tahun 1960.

Gambar tarian Oncer






5. TARI  RUDAT

Tari Rudat adalah sebuah tari tradisional yang masih banyak terdapat di Pulau Lombok. Dibawakan oleh 13 penari yang berdandan mirip prajurit. Berbaju lengan panjang warna kuning, celana sebatas lutut warna biru, berkopiah panjang mirip Aladin warna merah yang dililit kain warna putih atau biasa disebut tarbus. Mereka dipimpin oleh seorang komandan yang mengenakan kopiah mirip mahkota, lengkap dengan pedang di tangan.

Biasanya tarian ini dibawakan pada saat upacara Khitanan, Khatam Al Quran, peringatan Maulid Nabi, peringatan Isra Mi’raj dan peringatan hari-hari besar Islam lainnya.

Tari Rudat ditarikan sambil menyanyi dengan lagu yang melodi dan iramanya seperti lagu melayu. Syairnya ada yang berbahasa Arab dan ada pula yang berbahasa Indonesia. Tari Rudat diiringi sejumlah alat musik rebana yang terdiri dari jidur, rebana, dap, mandolin dan biola. Gerak tarian rudat merupakan gerak seni bela diri pencak silat yang menggambarkan sikap waspada dan siap siaga prajurit Islam tempo dulu.

Itulah sebabnya, mereka banyak menggunakan gerakan tangan dan kaki. Kadang tangan diayun kiri kanan, kadang mirip gelombang, tapi di saat lain mereka melakukan gerakan memukul dan menendang.

Sesungguhnya asal-usul kesenian rudat sampai saat ini masih belum begitu jelas. Sebagian berpendapat, bahwa kesenian rudat ini merupakan perkembangan dari zikir zaman dan burdah, yaitu zikir yang disertai gerakan pencak silat. Burdah adalah nyanyian yang diiringi seperangkat rebana ukuran besar.

Pendapat lain mengatakan, konon tari ini berasal dari Turki yang masuk bersama penyebaran agama Islam di Indonesia pada abad XV. Itulah sebabnya, tarian ini kentara sekali warna Islamnya, terutama dalam lagu dan musiknya. Di Lombok Timur dapat kita jumpai dan saksikan hampir di semua Kecamatan.

Gambar Tari Rudat




7. TARI GANDRUNG

Tari Gandrung merupakan Tarian yang kini berkembang di tiga daerah, yaitu Banyuwangi, Bali, dan Lombok. Meskipun memiliki kemiripan, Tari Gandrung ketiga daerah ini memiliki ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki di daerah yang lain.

Demikian pula dengan yang terjadi pada Tari Gandrung yang ada di Lombok. Meskipun Lombok dan Bali memiliki kemiripan budaya, tetapi Tari Gandrung di Lombok memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan Tari Gandrung yang ada di Bali. Inilah ciri khas dari Lombok yang tidak dimiliki di Pulau Bali.

Lombok sering digambarkan oleh orang luar sebagai versi kecil Bali. Tetapi penduduk Lombok sendiri akan mengatakan bahwa, `Anda akan melihat Bali di Lombok, tetapi tidak akan melihat Lombok di Bali`.” (Sepora Nawadi, 1995:14). Tulisan berikut ini secara khusus akan berbicara tentang Tari Gandrung yang berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat beserta unsur simbolis yang tersaji dalam sebuah pertunjukkan Tari Gandrung.

Gandrung dalam pemahaman masyarakat Lombok, khususnya masyarakat Sasak adalah nama sebuah pertunjukan yang dilakukan seorang penari wanita yang diiringi seperangkat gamelan (sabarungan dalam istilah suku Sasak), puisi, dan nyanyian (dalam bahasa suku Sasak disebut lelakaq, sandaran) (R. Diyah Larasati, 1996:16). Pertunjukan Gandrung ini dilakukan dalam perayaan desa setelah masa panen padi. Gandrung menunjukkan suka cita dan harapan bersama masyarakat Sasak. Gandrung sekaligus juga merupakan ekspresi simbolis masyarakat Sasak di Lombok (R. Diyah Larasati, 1996:16).Ekspresi simbolis lewat Gandrung bagi masyarakat Sasak diwujudkan melalui dunia makna yang secara signifikan berada dalam sistem ideasional yang juga terefleksikan dalam interaksi sosial. Ditambah lagi adanya artefak yang melegitimasi keberadaan pertunjukan itu di tengah-tengah para penikmatnya (R. Diyah Larasati, 1996:17). Menurut R. Diyah Larasati, sistem ideasional yang dimaksud adalah konteks berfikir serta gagasan-gagasan para pelaku pertunjukan Gandrung. Dalam perspektif ini.

Gandrung dipakai sebagai media untuk melepaskan harapan dan suka cita. Alam yang terefleksi melalui harapan akan melimpahnya panen padi, berusaha untuk dapat dikuasai dengan sebuah keharmonisasian melalui ungkapan suka cita dalam seni pertunjukan ini. Dalam pemikiran ini, alam dan manusia sebagai elemen kebudayaan mampu membentuk suatu harmoni (R. Diyah Larasati, 1996:17).Dilihat dari asal-usul.

Tari Gandrung yang terdapat di Lombok kemungkinan bukan berasal dari kebudayaan asli Lombok (masyarakat Sasak). Hal ini bisa dilihat dari adanya Tari Gandrung yang juga terdapat di beberapa daerah lainnya, misalnya saja di Banyuwangi dan Bali. Beberapa budayawan atau peneliti akhirnya mencoba menelusuri dan menafsirkan asal-usul Tari Gandrung sehingga menjadi sebuah kebudayaan yang cukup sakral bagi masyarakat Sasak di Lombok.

Gambar Tarian Gandrung





8. TARI JANGGER

Jangger adalah sebuah tarian di Lombok, terutama di kalangan Suku Sasak. Tari Jangger  adalah tarian yang telah berkembang sejak lama.  Menurut seorang sejarawan, Jangger telah ada sejak zaman Erlangga di Jawa Timur. Pada masa itu Pola tariannya tampak luar biasa, karena tidak mengikuti pola gerak serta iringan gending yang sesuai dengan patokan  yang lazim. Pada awalnya tarian ini dilakukan oleh prajurit untuk bergembira dalam suasana kerakyatan keluar dari protokoler kraton.

Konon, pada awalnya tari Jangger lahir pada suatu keadaan dimana tersedia perangkat gamelan untuk menghibur para prajurit keraton yang baru selesai atau pulang dari medan perang. Para prajurit melihat kesempatan untuk bergembira dan bersuka ria. Seorang wanita cantik maju untuk menari dan mengajak para prajurit yang dikehendakinya untuk menari. Tarian pun berlanjut dengan pergantian prajurit menari tapi harus yang telah dipilih oleh penari utama. Tradisi ini terus terpelihara hingga sekarang , yang kemudian dikenal dengan Tari Jangger

Kebanyakan kalangan menyebutkan bahwa  pada masa sekarang Tari Jangger adalah sama saja dengan tari Gandrung






1 komentar: